METODE PENGUKURAN ARUS LAUT

Metode Pengukuran Arus
Metode Euler
Metode Euler merupakan metode pengukuran arus pada lokasi yang tetap pada kurun waktu tertentu. Nama metode Euler sendiri diambil dari nama matematikawan Swiss Leonhard Euler (1707-1783) yang pertama kali merumuskan persamaan pergerakan fluida. Metode ini dipakai pada pengukuran menggunakan current meter. Berdasarkan sensor kecepatan yang digunakan, current meter dibagi menjadi dua, yaitu sensor mekanik dan sensor non-mekanik.
Metode Langrange
Metode yang ditemukan oleh Joseph Lagrange (1736-1811), seorang matematikawan Prancis ini merupakan metode pengukuran arus dengan mengikuti jejak suatu alat (biasanya pelampung). Metode ini secara konvensional dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data jarak, lokasi, dan waktu pengukuran. Karena pergerakan pelampung yang dekat dengan permukaan laut, gerakan pelampung sangat dipengaruhi oleh tarikan angin dan dorongan gelombang. Pergerakan pelampung tidak terkontrol, sehingga memungkinkan jejaknya tidak ditemukan. Metode Lagrange yang dilakukan secara modern dapat dilakukan dengan pencatat arus quasi lagrange atau sering disebut dengan drifter yang merupakan sebuah pelampung yang sudah terpasang perangkat GNSS serta dapat pula menghitung temperatur, salinitas, dan densitas air laut yang dilewatinya.
Kelebihan Metode Pengukuran Arus
Kelebihan Metode Euler
Salah satu instrument yang menggunakan metode euler adalah current meter. Kelebihan dari current meter, yaitu memiliki baling-baling yang digunakan untuk mengetahui kecepatan arus, terdapat kompas yang dihubungkan secara langsung ke kapal dan dihubungkan juga pada pelampung menuju kapal induk (gelombang elektromagnetik). Hal ini dapat mempermudah dalam pengolahan data serta pencatatan dengan periode yang terus menerus. Pada dasarnya curent meter merupakan alat yang digunakan untuk mencatat kecepatan dan arah arus. Alat ini sejatinya salah satu akustik yang sudah memiliki sensor yang berfungsi untuk mempermudah penelitian. Idealnya kecepatan sensor memiliki inersia yang kecil, dilengkapi kompas dan harus dikalibrasi dengan baik. Mayoritas sistem pencatatan arus dilakukan di kapal untuk pengolahan lebih lanjut dan juga berasal dari satelit (Putro, 2014).
Kelebihan Metode Lagrange
Kelebihan dari metode lagrange adalah instrument yang digunakan seperti boloa duga dapat dibuat sendiri dan harganya lebih ekonomis jika dibandingkan dengan instrument yang modern. Turunan instrument modern Lagrange adalah The Swallow dimana merupakan pelampung jenis apung netral, yang berarti bahwa massa mengambang ini disesuaikan sebelum meluncur sehingga akan tenggelam ke area dengan besar densitas yang dapat ditentukan. Kerapatan air laut sebenarnya adalah fungsi tekanan primarilya, karena kompresibilitas air laut menyebabkan densitas menjadi lebih besar dari pada suhu atau salinitas. The Swallow mengambang mengirimkan pulsa suara pada interval tertentu, yang diikuti dengan mendengarkan hydrophone dari kapal yang mengejar float (pelampung) dan sekaligus menentukan posisinya sendiri (Sudarto, et al., 2013).
Kekurangan Metode Pengukuran Arus
Kekurangan Metode Euler
Salah satu instrument yang menggunakan metode euler adalah current meter. Kekurangan dari current meter, yaitu saat diturunkan ke kedalaman yang lebih baling-baling akan mengalami pergerakan yang kurang stabil dimana dalam mengukur kecepatan arus. Kemudian arah dari pengukuran arus secara otomatis dihantarkan oleh gelobang elektromagnetik ke kompas yang sudah terhubung. Kemudian tingkat sensitivitasnya juga tinggi terhadap pergerakan arus sehingga pencatatan kurang begitu maksimal (Putro, 2014).
 Kekurangan Metode Lagrange

Salah satu instrument yang menggunakan metode lagrange adalah bola duga. Kekurangan dari bola duga adalah tingkat ketelitian yang rendah karena dapat terjadi error baik dari pengamat maupun dari instrument yang dibuat. Panjang tali yang digunakan juga hanya sebatas 5-10 meter. Pencatatan arah arus juga tdak dapat digunakan mengingat bahwa kecepatan arus yang didapat hanya dari jarak (panjang tali) dan waktu yang dibutuhkan saat tali menegang (Sudarto, etall., 2013).

DAFTAR PUSTAKA
Putro, Haryono. 2014. Survei Pelabuhan dan Perairan Pantai. FTSP Universitas Gunadarma.
Sudarto, etall,. 2013. Kondisi Arus Permukaan Di Perairan Pantai: Pengamatan Dengan Metode Lagrangian. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap. 1 (3) : 98-102. 

Komentar